LENSA PROGRESSIVE
1. PERKEMBANGAN LENSA PROGRESIF (PAL)
Lensa
progresif pertama kali ditemukan oleh Owen Ave, dan dihakpatenkan pada
tahun 2007, sebagai lensa yang menutup kekurangan-kekurangan dari lensa
bifokal yang ditemukan oleh Benjamin Franklin (1775)
Pada
mulanya desain PAL dibuat simetris, di mana desain lensa kanan dan kiri
di buat sama (identik). Untuk mencapai area baca, penggunaan lensa PAL
simetris ini di pasang dengan jalan diputar dengan desentrasi zona dekat
kearah nasal. Hal ini menyebabkan terjadinya prisma vertikal yang tidak
seimbang pada kedua mata, sehingga mengakibatkan pemakai lebih sulit
untuk beradaptasi.
Gb. 1 Progresif simetris
Penambahan
jumlah presbiop dengan tuntutan kebutuhan yang lebih tinggi telah
merangsang para ahli untuk meneliti kemajuan teknologi pembuatan lensa
progresif. Sehingga dikembangkannyalah desain PAL yang tadinya HARD dan
SIMETRIS, menjadi bentuk SOFT dan ASIMETRIS yang lebih nyaman sehingga
diperlukan waktu adaptasi yang lebih cepat dan nilai penglihatan yang
lebih baik. Desain PAL asimetris dibuat dengan desain yang berbeda
antara lensa kanan dan kiri, dimana fokus baca (fokus dekat) terletak
2,5 cm desentrasi kearah nasal. Desain ini meniadakan tindakan rotasi
lensa sehingga mengurangi terjadinya prisma vertikal. Hasilnya adaptasi
akan lebih mudah serta penglihatan yang lebih baik dan nyaman.
R
|
L
|
Gb. 2 Progresif asimetris
Saat
ini teknologi pembuatan lensa PAL dengan desain soft asimetris yang
lebih mutakir mampu menciptakan perubahan power yang lebih pendek,
gradien abrasi yang lebih lembut dan menyebar ke pinggir serta memiliki
daerah menengah yang lebih luas.
2.2 Sasaran pemakai PAL.
Hampir
semua presbiop dengan berbagai pekerjaan umumnya dapat mencoba PAL.
Namun demikian, perlu dipertimbangkan kebutuhan presbiop maupun status
refraksi presbiop yang bersangkutan.
2.3 Kebutuhan presbiop
Bila
kita mengetahui apa yang dibutuhkan pemakai, maka lebih mudah untuk
memperkirakan apakah pemakai akan puas dengan PAL. Informasi penting
yang patut diketahui antara lain:
· Jarak kerja yang sering digunakan pemakai
· Seberapa sering si pemakai perlu memandang obyek di kejauhan dan membaca.
· Tuntutan khusus (pekerjaan/hobby)
·Kebutuhan jarak menengah yang umum dan khusus, seperti memakai komputer, main musik, dan menggambar.
· Butuh dan tidaknya gerakan kepala yang cepat selama bekerja.
· Keperluan melihat atas di jarak dekat, seperti pilot, penjaga perpustakaan, dan pedagang.
· Keperluan melihat jauh pada waktu pandangan ke bawah, seperti insinyur bangunan, penjaga gudang, pedagang.
Bila ternyata pada pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, dan ternyata PAL bukan pilihan terbaik, maka diperlukan
Kacamata single vision untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan khusus. Akan tetapi PAL masih dapat disarankan untuk aktivitas sehari-hari.
2.4 Keberhasilan PAL
Keberhasilan
PAL dan lensa-lensa lain, sangat ditentukan oleh ketepatan refraksi,
baik kekuatan spheris maupun silindris. Faktor ini sangat penting karena
ukuran plus yang berlebihan atau kurang di area jauh atau area dekat
akan menyulitkan presbiop untuk melihat jelas dengan postur kepala yang
normal. Untuk itu diperlukan pengetahuan dan pengalaman pemeriksaan
refraksi jauh dan dekat.
About the author Yohan Blora, Refraksionis Optisien
penanggung jawab di optik mustika, jl. agilkusumodyo 39 blora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar